JAKARTA (voa-islam.com)- Budayawan, Sujiwo Tedjo menyentil masyarakat Indonesia yang mudah sekali membawa-bawa nama HAM di dalam pergaulan atau masa-masa mendidik anak, khususnya di sekolah.
“Di dalam mendidik anak di sekolah, misalnya. Jika ada guru menjewer anak-anak tidak perlulah bawa-bawa nama HAM,” tegasnya, kemarin (22/12/2015) saat menghadiri acara Haul Mantan Presiden RI, Gusdur, di DPP PKB, Radeh Saleh, Jakarta.
Dengan adanya perihal tersebut, ia menyebut bahwa itu merupakan ajaran atau buatan Amerika. Pancasila, lanjutnya, seharusnya dijadikan pedoman. “Kita ini mempunyai Pancasila. Itu merupakan buatan Amerika,” tambahnya.
Bahkan ia mengaku pada saat-saat lalu, tidak seperti saat ini, orangtua sangat menyukai bahwa kita dididik dengan gaya tersebut. “Dulu saya saja sering dicambuk dengan guru-guru NU. Tetapi justru bapak saya menyukainya,” kenangnya.
Mungkin telah diketahui oleh umum bahwa saat ini memang demikian hal terjadi. Di saat anak-anaknya dididik tidak dengan sesuai selera di rumah, maka orangtua lantas dengan cepat melaporkannya ke Komnas HAM, Komnas Perlindungan Anak, dan lembaga lainnya yang menaungi perlindungan anak. Alasan dari kebanyakan orangtua bahwa hal itu (contoh: menjewer) merupakan tindakan kekerasan. Dan masih banyak lagi kisah “cengeng” dari orangtua yang merasa didikan di sekolah ada tindakan kekerasan. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)