JAKARTA (voa-islam.com)- Kebakaran yang terjadi di Bukit Duri, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu diduga telah masuk peta Pemda DKI. Peta yang dimaksud ialah bahwa daerah itu memang salah satu yang menjadi target penggusuran. Hal tersebut diakui dari John Ruben Simbolon, yang merupakan pendamping warga dalam bidang hukum (advokasi).
“Kami sudah tahu itu bahwa daerah ini masuk dalam gusuran dari Pemda DKI. Teman kita yang memberitahu itu,” akunya.
John, yang ditemui oleh wartawan voa-islam.com beberapa waktu lalu memang tidak menampik bahwa korsleting menjadi penyebab utama dari kebakaran. Dimulai dari rumah pengurus Rukun Tetangga (RT), sekaligus Ketua Tim Solidaritas Bukit Duri yang terletak di ujung. Dan kebetulan rumah itu memang dijadikan kost-kostan oleh pemilik rumah.
“Dari korsleting. Dimulai dari rumah RT yang sekaligus ia adalah Ketua Tim Solidaritas Bukit Duri. Dan itu terletak di ujung. Serta kebetulan itu rumah telah dikontrakan,” tambahnya.
John juga mengatakan bahwa api berawalnya dari lantai atas rumah kontrakan atau kostan tersebut. Dan sontak warga pun berhamburan keluar. Pada waktu yang bersamaan, John menyesalkan tidak adanya kecepatan petugas pemadam kebakaran. Alasannya karena pemadam kebakaran tidak memiliki domain wilayah itu.
“Kita tunggu setengah jam untuk pemadam kebakaran. Namun dari pihak pemadam kebakaran, yang pada saat itu dihubungi wilayah Jakarta Selatan berkata tidak bisa karena tidak masuk wilayah perbantuan. Setelah setengah jam lebih, barulah 4 unit mobil pemadam datang,” katanya.
Ada kurang lebih 75 rumah yang menjadi korban kebakaran. Sekiranya mencapai 300 KK di dalam kebakaran tersebut. Dan hingga voa-islam.com bertemu John, ia mengaku belum adanya bantuan materil ataupun moril dari pihak Pemda. John mengaku hanya baru ada tenda dari Dinas Sosial. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)