View Full Version
Senin, 04 Jan 2016

Ikut Perayaan Tahun Baru karena Korban dari Pemikiran Liberal

JAKARTA (voa-islam.com)- Mubaligh muda, Syarif Baraja merespon perayaan tahun baru masehi yang ikut dirayakan  oleh sebagian umat Islam beberapa hari lalu. Ustadz Syarif misalnya saja mengatakan bahwa hal demikian lantaran terjadi karena salah satunya dampak dari pemikiran kaum liberal. Kaum liberal “melegalisasi” perayaan itu tidak menjadi karena kaum pemikir liberal yang berkiblat pada Barat.

“Islam yang diinginkan oleh kaum liberal adalah yang tidak bertentangan dengan Barat. Bukan Islam yang disukai Allah,” tulisnya pada akun Twitter pribadi miliknya, @syarifbaraja, beberapa waktu lalu.

Ustadz yang memiliki lebih dari 30 ribuan pengikut ini pun mempertanyakan kepada umat Islam yang pada saat itu ikut merayakannya. “Mana yang layak diikuti, Islam yang sesuai nilai Barat atau Islam yang disukai Allah?”

Adapun alasan sebagian besar umat Islam mengikuti perayaan tahun baru yang mengatakan bahwa Barat melakukannya merupakan tindakan yang meniru.

Namun ada pula, yang bahkan mempertanyakan mengapa pada tahun baru masehi tersebut tidak ada perayaannya seperti membuat pengajian, zikir atau taklim. Ia pun menjawab bahwa untuk menggelar pengajian atau sejenisnya itu dilakukan karena tidak jelas ada atau tidak tuntunannya atau ajarannya tersebut.

“Jika ditanya mengapa merayakan tahun baru? Jawabnya: Barat melakukannya, maka saya meniru. Atau ada yang tahu alasan lain? Ada yang mempertanyakan mengapa tidak ada peringatan tahun baru dengan shalat maupun dzikir. Ada tuntunannya kah?”

Karena itu ia mengatakan sungguh merugi mereka yang mengira bahwa pergantian waktu hanya terjadi pada tanggal 31 Desember saja. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version