View Full Version
Senin, 04 Jan 2016

Sajadah Dipakai Atraksi Menari, Gusjoy: Itu Mungkin Sindiran untuk Islam

JAKARTA (voa-islam.com)- Atraksi menari dalam rangka HUT Kemenag ke-70 menuai kritik. Salah satunya karena atraksi menari tersebut dilakukan di atas sajadah atau hamparan/alas untuk umat Islam melakukan sholat.

Mengetahui hal ini, misalnya saja salah satu advokat syariah Gusjoy Setiawan atau yang lebih dikenal dengan Gusjoy ikut andil berkomentar. Misalkan saja ia melihat dari kenjadian tersebut bisa saja itu sebagai sindiran untuk umat Islam. Akan tetapi sindiran itu dilakukan dengan elegan sehingga jauh dari pelanggaran hukumnya.

“Dia mungkin ingin sindir yang tidak bisa dijerat oleh hukum,” demikian katanya melalui pesan singkat ke voa-islam.com, Senin (04/01/2016).

Gus Joy juga mengatakan bilsa saja itu benar terjadi, maka hal itu tidak dapat dinilai sebagai hal yag bagus. Karena, sebagaimana diketahui sajadah merupakan “simbol” alas untuk melakukan sujud dalam sholat.

“Sajadah itu identik untuk sujud umat Islam. Secara toleransi dan etika tentunya tidak bagus,” katanya lagi.

Namun demikian, ia mencoba melihat hal atau kejadian itu dari sisi hukumnya. Yang jelas ia mengatakan untuk saat ini belum dapat dipastikan jika ada unsur pelanggaran hukumnya. Hanya saja ia menyayangkan jika sajadah yang selama ini digunakan oleh umat Islam untuk sholat tidak diketahui atau dipahami sebagai hal umum.

“Kita belum bisa prediksi secara hukum karena tidak ada unsur yang bisa dianalisa kecuali hanya sajadah. Kalau sebuah sajadah hampir mayoritas rakyat Indonesia faham kalau itu identik tempat sujud sholat umat Islam. Cuma disayangkan  kalau Gubernur Ahok tidak faham simbol-simbol umat Islam.”

“Andaikan beliau faham, disayangkan beliau membiarkan kejadian itu, seharusnya tidak pakai sajadah, bisa pakai karpet atau cukup alas lantai. Itu lebih tidak kontroversial.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version