View Full Version
Selasa, 05 Jan 2016

Petani Dikriminalisasi, maka Jangan Salahkan Petani Banyak ke Kota

JAKARTA (voa-islam.com)- Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Iwan Nurdin mengatakan bahwa program Nawacita yang digadang-gadangkan oleh Presiden Joko Widodo tidak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal tiga institusi baru telah diciptkan, namun kesemuanya itu belum dinyatakan cukup.

“Pemerintahan saat ini berbeda dengan pemerintahan yang lalu. Nyatakan Nawacita tetapi praktis justru Kementerian tidak menjalankan agrarian itu secara komprehensif,” katanya, hari ini (05/01/2015), di Cikini, Jakarta Pusat.

Iwan juga mengatakan bahwa dalam soal agraria, pemerintah belum juga mampu mengatasi kejahatan atau kerugian yang dihadapi oleh para petani dan lainnya. Hal ini, sebagai contoh dapat dilihat dari tindakan kriminalisasi, pelanggaran HAM, konflik yang berkepanjangan, kemiskinan, dana urusan Rumah Tangga para petani.

“Ada tumpang tindih di dalam persoalan wilayah, dan ada pula persoalan territorial mereka,” sambungnya.

Dalam rilis yang dikeluarkan world bank misalnya, hal demikian terjadi karena ketimpangan tersebut. Dan itu naik secara signifikan di Asia. Padahal hal menurutnya hal semacam ini telah ada dalam program Nawacita. Namun hanya program saja. Tidak berjalan.

Maka ia menyebut jangan salahkan bila petani atau warga desa kemudian ‘merantau’ ke kota. Hal itu disebabkan lantaran lahan-lahan mereka yang kian hari kian menyusut

“Karena hilang sumber agrarian mereka. Sehingga mereka pun lari ke kota. Dan itu karena keterpaksaan,” jelasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version