View Full Version
Kamis, 07 Jan 2016

Rekor Kasus Kekerasan Agraria Tertinggi Dipegang oleh Pihak Perusahaan

JAKARTA (voa-islam.com)- Maraknya kasus agraria belakangan ini agak berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya, atau tahun 2014 TNI dan Polisi yang dominan melakukan tindak kekerasan. Namun pada tahun 2015 ini justru pihak perusahaan yang dominan melakukan hal tersebut. Demikian yang dilaporkan Iwan Nurdin dari Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).

“Ini akibat sekuriti dilatih oleh pihak perusahaan secara militeristik. Sehingga pada tahun 2015 pelaku tindak kekerasan tidak dilakukan oleh TNI dan Polisi, tetapi oleh perusahaan,” ucapnya, Selasa (05/01/2015), di Jakarta Pusat.

Ia menyebut bahwa sekuriti yang dilatih itu menjadi tangan-tangan kekerasan untuk warga. Dan korban yang telah dihasilkan pun cukup besar. Misalnya saja korban tewas dalam kasus itu terdapat 5 orang yang tewas. Tertembak oleh peluru aparat sebanyak 39. Dianiaya dan mengalami luka-luka 124, dan dikriminalisasi sebanyak 278 kasus.

Sebanyak kasus-kasus itu, ia mengatakan tidak ada tindak lanjut yang berarti. “Tidak ada prioritas dalam menyelesaikan konflik-konflik agrarian,” sambungnya.

Menurutnya hal itu terjadi karena adanya beberapa kebijakan publik yang tidak mendukungnya. Ada pula sistem yang tumpang tindih. Padahal sebenarnya pihak Pemerintah dan DPR menginginkannya, namun hingga saat ini belum jelas bagaimana nasibnya.

“Terjadi akibat dari kebijakan publik yang tumpang tindih. Padahal DPR dan Pemerintah mendorong, tapi hingga saat ini tidak jelas,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version