View Full Version
Senin, 11 Jan 2016

Acapkali Islam Dinistakan, Kementerian Agama Jangan Hanya Minta Maaf

JAKARTA (voa-islam.com)- Masih ingat karpet yang biasa dipakai sholat oleh umat Islam dijadikan alas untuk melakukan atraksi tari-tarian? Atas kasus itu, Gerakan Pemuda Mahasiswa Islam (GPMI) menuntut Menteri Agama memecat Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama DKI Jakarta.

Walau permohonan maaf telah dilontarkan oleh Lukman Hakim Saefuddin selaku Menteri Agama, namun GPMI tetap tidak menerima alasan yang pernah pula disampaikan oleh Kakanwil Kemenag DKI Jakarta, Abdurahman yang menyebutkan ada unsur ketidaksengajaan. Akan tetapi menurut GPII alasan itu tidak seluruhnya benar karena sulit diterima nalar sehat.

“Kenapa harus karpet shalat yang jelas-jelas visualnya untuk ibadah? Apakah ini benar faktor kebetulan?” kata Koordinator Lapangan, Agus Harta dalam rilis yang diterima oleh voa-islam.com.

Sepanjang 2015 hingga awal 2016 terlalu banyak faktor kebetulan yang bisa dinilai sebagai upaya menista Islam. Al-Quran dinyanyikan dengan langgam Jawa di Istana Presiden; azan mengiringi lagu gereja dalam Acara Natal Nasional 2015 yang dihadiri Presiden Jokowi dan Menag Lukman; Alquran dibuat untuk bahan terompet Tahun Baru; dan kali ini, sajadah shalat buat alas menari. "Masihkah faktor kebetulan dapat diterima nalar sehat publik?"

Selain itu GPMI meminta kepada Menag untuk memeriksa panitia HAB dengan keseluruhan, tanpa terkecuali. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version