JAKARTA (voa-islam.com)—Sejumlah ulama yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang beralamat di Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta, Jumat (15/1/2016) siang.
GMJ diterima salah satu pimpinan KPK Laode Muhamad Syarif beserta timnya yaitu Eko Marjono (Direktur Pengaduan Masyarakat), Yuyuk Andriati Iskak (Kepala Bagian Humas KPK) dan lainnya.
Sementara itu pimpinan GMJ yang hadir yaitu KH Fachrurrozi Ishak (Ketua GMJ), Habib Muchsin bin Zaid Alatas (Sekjen GMN), KH Muhammad al Khaththath (Sekjen FUI), KH Luthfi Hakim (Ketua FBR) dan sejumlah ulama dan pimpinan ormas Islam lainnya.
GMJ datang ke KPK untuk menanyakan proses penyidikan terkait dugaan korupsi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam pertemuan tersebut, Sekjen GMJ Habib Muchsin bin Zaid Alatas memberikan bukti dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang penyimpangan dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Ahok.
"Laporan kasus ini sudah dilakukan beberapa kali kepada KPK, kita ingin ini ditindaklanjuti agar bisa dilihat masyarakat Jakarta hasilnya. Kita ingin taruh di "map paling atas", artinya didahulukan. Kita tidak mau kasus ini dipeti-es-kan," kata Habib Muchsin.
Sebelumnya kasus ini sudah dilaporkan FPI ke Polda Metro Jaya bahkan ke KPK juga. Karena itu, jelas Habib Muchsin, KPK dengan kepengurusan yang baru harus punya semangat baru dalam pemberantasan korupsi, dan jangan tebang pilih.
"Kalau di daerah lain walikota atau bupati korupsi itu langsung ditindak bahkan ditahan, tetapi ini di Jakarta didepan mata KPK sendiri, belum di tindak juga," tambah dia.
Menerima masukan tersebut, pimpinan KPK Laode M Syarif mengatakan bahwa kasus ini masih dalam proses.
"Kasus ini masih dalam proses, kehadiran GMJ akan memperkuat bahwa kasus ini harus ditindaklanjuti," tandas Laode.* [Syaf/voa-islam.com]