View Full Version
Rabu, 20 Jan 2016

Gara-gara TV, Aksi Teroris Seperti Lelucon

JAKARTA (voa-islam.com)- Ada komentar unik menyangkut peristiwa ledakan Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu. Salah satunya ialah Hatta Taliwang. Misalnya saja Hatta menyebut bahwa aksi teror beberapa waktu lalu itu bak sinetron oleh masyarakat Jakarta. Dan menurutnya hal ini disebabkan karena pihak TV yang acapkali menayangkannya.

“Gara-gara acara TV sering putar sinetron maka semua peristiwa sungguhan oleh rakyat dianggap sinetron. Bom Sarinah dianggap tontonan sinetron juga (rakyat tak bisa bedakan lagi realitas dengan mimpi?)” katanya melalui siaran pers yang dibagikan ke grup wartawan, beberapa waktu lalu.

Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) juga mengatakan bahwa karena seringnya tayangan TV memutar stand up comedy, maka peristiwa yang sesungguhnya dianggap serius justru sebaliknnya.

“Gara-gara TV sering putar acara stand up comedy, maka semua peristiwa serius dianggap humor. Gambar korban bisa dibikin lelucon. (nurani rakyat sudah hambar? Semua peristiwa dianggap biasa? Bom meledak dianggap lelucon).”

Gara-gara TV juga yang sering menayangkan acara gosip, rakyat pun ia anggap tidak mampu membedakan mana berita benar dan berita fitnah.

“. Gara-gara TV sering bikin acara gosip, maka rakyat tidak bisa bedakan mana berita benar dan mana berita fitnah. Sehingga  saling  gosip dan fitnah sudah jadi  budaya sehari-hari. Termasuk saling fitnah dalam soal pelaku bom.”

Tidak hanya itu, Hatta juga mengkritisi para aparat yang terkesan berlomba-lomba berbicara di depan TV dengan membangun dan juga berakting demi citra.

“Gara-gara kamera TV aparat-aparat negara berlomba lomba dan bersaing bicara di depan kamera berakting dan membangun citra. Sehingga apa yang seharusnya rahasia Negara diumbar ke publik (aparat merasa jadi bintang sinetron?). Rakyat dan aparat, termasuk elitnya menderita sakit apa, ya? Bangsa kasihan? Semua gara-gara TV.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version