JAKARTA (voa-islam.com)- Seolah tidak habisnya gaduh dalam pemerintahan Jokowi-JK, kini muncul kegaduhan lainnya. Dari teroris, narkoba, aliran sesat, dan kini muncul gerakan lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
“Terorist belum tuntas, Narkoba semakin menjadi-jadi, Gafatar gak jelas, muncul lagi LGBT, semua perbuatan munkar dibenci manusia, dibenci Tuhan,” kata MS Ka’ban, mantan Menteri Kehutanan RI dalam akun Twitter pribadi miliknya, siang ini.
Untuk Gafatar, Ka’ban hanya berharap bahwa aliran sesat dan dilarang pemerintah tidak hanya pengalihan isu semata atau dapat dikatakan ciptaan dari oknum-oknum.
Tidak hanya di situ, teroris dan narkoba pun menjadi bincangan hangat. Mulai dari lamanya waktu penyelesaian hingga perhatian keuntungan yang “dimainkan” oleh Cina dari kereta cepat yang baru saja diresmikan oleh pemerintah.
“Perang terhadap terorist ibarat perang melawan nyamuk tapi gak selesai-selesai. Perang melawan narkoba korban bertambah lebih 4 juta, pemakai bisnis dengan omzet 2 tiliun/miggu, siapa yang tak tergiur. Perang candu China kalah. GAFATAR ada fatwa sesat, semoga fatwa bukan by order. Aliran sesat semakin berkembang karena aliran yang lurus beraneka warna umat bingung.”
Untuk LGBT, Ka’ban mendukung apa yang dikatakan oleh Menteri yang mengatakan bahwa LGBT tidak diperkenankan memasuki kampus. Dan baginya, itu adalah bentuk moral dalam berketuhanan.
“Larangan LGBT dari menteri menunjukkan moralitas ber-ketuhanan wajib bagi pemeluknya. Bagi pemeluk LGBT aku benci karena TUHAN membencimu.” (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)