View Full Version
Rabu, 27 Jan 2016

CIIA: Terorisme Bukan Disebabkan Faktor Tunggal atau Tafsiran Terhadap Teks Secara Beku

BANDUNG (voa-islam.com) - Dalam konteks politik dan keamanan global, determinasi Barat telah memporak porandakan dunia Islam dengan standar gandanya. Secara pasti efek politik barat di dunia Islam akan meresonansi kesadaran politik masyarakat domestik Indonesia. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Community of Islamic Ideological Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya.

“Terorisme bukan disebabkan faktor tunggal atau hanya semata-mata karena tafsiran terhadap teks-teks normatif secara beku. Tapi juga banyak variabel yang lain,” katanya dalam rilis yang diterima voa-islam.com, belum lama ini.

Menurut Harits, di samping soal ekonomi, pendidikan, juga efek dari kekerasan yang terima seseorang. Misalkan seseorang karena dendam kepada pihak aparat keamanan maka ia bisa melakukan aksi teror kepada aparat jika ia punya kesempatan baik dari sisi dana, peralatan dan keyakinan yang melegitimasi.

“Inilah yang tampak lima tahun terakhir bahwa fenomena terorisme motifnya dendam lebih dominan dibanding soal motif politik. Aksi teroris tidak selalu motif politik yang mendasari,” ungkapnya.

“Oleh karena itu menurut hemat saya rencana revisi UU terorisme bukanlah kebutuhan urgen. Yang lebih urgen adalah meningkatkan kapasitas kemampuan, profesionalitas aparat penegak hukum dalam konteks pencegahan maupun penindakan. Demikian juga didorong adanya transparasi dan akuntabilitas dalam upaya kontra terorisme,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version