JAKARTA (voa-islam.com)- Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia diminta tidak menjual aset-aset bangsa ke bangsa Asing. Jika Jokowi berani menjual aset-aset bangsa yang dimilik Indonesia, maka siap-siap Indonesia hanya akan memilikin penduduknya saja.
Sikap ini diingatkan oleh Asosiasi Pedagang Kali Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun karena janji Jokowi selama memimpin diduga tidak pernah terlaksana. “Di dalam ada pedagang kaki lima. Saya ingat betul pada tanggal 18 Desember 2014 dengan berteriak ‘mana pedagang kaki lima’? Namun setelah Jokowi berkuasa 58 hari, justru ia mengkambinghitamkan PKL dengan menisbatkan kunjungan wisata karena akan mengganggu. Lalu ia mensterilkan PKL di setiap daerah,” ucapnya tegas, Jum’at (29/01/2016), di Jakarta Pusat.
Tidak hanya itu Jokowi dianggap olehnya tidak pro rakyat atau pedagang kecil. Persisnya pada saat pidato menanggapi perihal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Jokowi ia sebut telah jelas anti untuk melindungi. “Pada saat ia (Jokowi) pidato MEA ia mengatakan tidak akan melindungi rakyatnya. Jelas ini penindasan,” sesalnya tegas.
Ali Mahsun hadir bersama tiga pembicara lainnya. Di antaranya ada pengamat politik dari universitas Paramadina, Hendri Satrio, Ketua Umum Bara JP, Sihol Manulang, dan Ketua Umum Barisan Relawan Nasional, Erik Tarigan. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)