JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta kepada siapapun untuk tidak tertidur melihat belbagai masalah yang sedang menimpa negeri. Polemik yang datang pun seharusnya tidak membuat nalar menjadi lemah di hadapan bangsa.
Berikut pandangan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diterima voa-islam.com dalam akun media sosial miliknya, di saat menjadi Keynote Speech pada Acara Diskusi Publik “Stop Rencana Pembangunan KA Cepat Jakarta” beberapa waktu lalu (2 Februari 2016), di Operation Room Gedung DPR RI.
“Perjalanan bernegara kita akhir-akhir ini memang berliku dan penuh polemik, itu hal yang niscaya, tetapi sebagai bangsa yang bernalar kita tidak boleh gagal fokus. Di tengah pergulatan politik, khususnya politik media, paparan permasalahan yang bertubi-tubi kita hadapi jangan sampai melengahkan dan bahkan melemahkan nalar kita dihadapan penguasa.
Kita harus lebih pandai lagi mengurai permasalahan-permasalahan tersebut, melelakkan setiap permasalahan pada tempatnya, jika permasalahan karena salah jalan, maka tarik kembali ke track-nya, jika permasalahan karena disorientasi tujuan, kita kembalikan pada visi sejatinya. Jika permasalahan itu karena penghianatan akan prioritas-periotitas pembangunan maka kita harus ambil bagian dalam perlawanan, melawan penghianatan itu. Inilah esensi bernegara sekaligus bernalar.
Mega proyek pembangunan kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung adalah episode lanjutan dari beberapa kebijakan pemerintah yang selalu menantang nalar kita sebelumnya. Saya akan mengomentari persoalan ini dari tiga perspektif. Pertama, Perspektif Konstitusi, khususnya dalam memandang hubungan Negara dengan BUMN. Kedua, perspektif kebijakan publik (public policy), bagaimana cara pemerintah mengambil kebijakan ini. Ketiga, Perspektif kepemimpinan Jokowi yang memiliki visi pembangunan Poros Maritim sebagai prioritas nasional….” (RobigustaS/voa-islam.com)