View Full Version
Rabu, 03 Feb 2016

Angka PHK Tinggi, 20 Ribu Buruh Bersiap Kepung Istana Negara

JAKARTA (voa-islam.com)--Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengaku akan melakukan aksi besar-besaran di berbagai kota-kota besar di Indonesia secara serentak pada 6 Februari mendatang.

Aksi tersebut menanggapi tentang gagalnya pemerintah dalam kebijakan paket ekonomi dengan semakin banyaknya perusahan tutup yang mengakibatkan ribuan pekerja ataupun buruh kena PHK.

?Akan ada aksi di 12 provinsi, di beberapa kota besar. Untuk Jakarta 20 ribu massa akan aksi di Mahkamah Agung dan Istana, dengan tema tuntutan stop PHK jilid 2. Karena saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang tutup,? ujar Presiden FSPMI, Said Iqbal saat konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016).

(Baca: Panasonic dan Toshiba Tutup Sejumlah Pabrik di Indonesia, 2500 Buruh Kena PHK)

Dalam aksi 6 Februari nanti, selain menuntut pemerintah untuk menghentikan arus PHK yang sudah semakin besar, serikat buruh juga membawa beberapa tuntutan. Antara lain menuntut dicabutnya PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, yang dianggap merugikan, dan menuntut dikembalikannya hak berunding serikat buruh dalam kenaikan upah minimum.

?Cabut PP nomor 78 tahun 2015 yang berorientasi kepada upah murah. Kembalikan hak berunding serikat buruh dalam kenaikan upah minimum,? ujar Said.

Selain itu Said menegaskan, jika tuntutan buruh tidak diindahkan maka pihaknya akan terus melakukan aksi.

Meski banyak tudingan bahwa buruh hanya menambah keruh situasi dan kondisi pasar investasi, menurut Said pihaknya akan menjawab bahwa hal tersebut bukanlah salah buruh.

?Ini kalau tidak dikembalikan kita akan aksi terus. Ini akan menambah ruwet investasi. Para investor atau beberapa pengusaha akan mengatakan kepada kita, buruh menambah masalah. Kita akan bilang, itu karena kebijakan pemerintah yang menimbulkan masalah. Ini reaksi, reaksi buruh terhadap lambannya kebijakan pemerintah,? ungkap Said.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version