JAKARTA (voa-islam.com)- Centre for Local Government Reform (CELGOR) memberikan beberapa kriteria bagi masyarakat DKI Jakarta untuk memilih pemimpin pada tahun 2017 mendatang. CELGOR salah satunya memberikan saran agar masyarakat Jakarta tidak lagi memilih pemimpin yang tidak bermoral dan beretika di dalam memimpin.
Selain itu CELGOR meminta kepada masyarakat Jakarta untuk memilih pemimpin yang benar-benar mempunyai konsep yang memadai dari sebelumnya.
“Mendukung Cagub bermoral yang berkomitmen tinggi, mempunyai pemahaman dan konsep penataan Jakarta serta bela warga yang kuat,” demikian siaran pers yang diterima voa-islam.com, kemarin (2/02/2016).
Harapan warga Jakarta, terhadap Gubernur barunya sudah pasti sangatlah banyak, dari menata kota Jakarta sampai soal nasib mereka agar lebih baik sesuai dengan harapan dan pemahamannya. Karena itu lembaga ini menyarankan agar di dalam memilih pemimpin masyarakat harus memperhatikan para calon dengan jeli, terlebih apakah calon itu terikat oleh Asing ataupun Aseng.
“Tidak terkooptasi dengan kepentingan politik yang sempit (Parpol) dan tidak menjadi kaki tangan (antek) pemodal.”
Akan tetapi CELGOR nampaknya pesimis akan hal itu. Pasalnya pertarungan Jakarta bukanlah seperti daerah lainnya. Jakarta dinilai adalah ladang pemodal dan kepentingan. Dan para pemodal itulah yang akan menentukan siapa yang akan memimpin Jakarta. Atau dengan kata lain CELGOR menamai bahwa Pilgub DKI Jakarta adalah ”Pesta Demokrasinya Para Pemodal”. (RobigustaS/voa-islam.com)