View Full Version
Jum'at, 12 Feb 2016

Selain Hasilkan Utang Tinggi, Indonesia Bantu Cina Kurangi Angka Pengangguran

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengangguran dinilai menjadi alasan tepat mengapa kereta cepat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Namun bukan penganggurang yang ada di Indonesia yang ingin dikurangi, melainkan pengangguran yang ada di Negara Cina.

Kereta cepat yang beberapa waktu lalu dan masih menjadi controversial tersebut disengaja ditarik daari Negara Cina ke Indonesia untuk mengurangi angka pengangguran. “Jadi bukan soal uang semata kereta cepat itu itu dibangun. Tetapi ada sisi lainnya, yakni Indonesia melalui Presiden Jokowi membantu angka pengangguran di Cina,” kata Dani Setiawan dari Koalisi Anti Utang, Kamis (11/02/2016), di Tebet, Jakarta Selatan.

Tidak hanya itu yang menurutnya menjadi alasan mengapa Cina getol sekali berani “membantu” Indonesia membangun kereta cepat. Tetapi ada hal lain secara ekonomi Cina, salah satunya terakait dengan teknologi.

“Tidak hanya itu. Ada pula keterkaitannya dengan tekonologi, dan juga utang tentunya. Dan utang itu akan dibayar oleh RI dua kali lipat dari bantuan yang ada,” jelasnya.

Belajar dari pemerintahan sebelumnya, memang menurutnya pengembangan perusahaan swasta di dalam andil membangun infrastruktur telah ada di masa itu. “Tetapi pada dasarnya keiikutsertaan pihak swasta ingin membangun itu telah ada pada masa SBY,” sambungnya.

Akan tetapi, ia menilai tetap saja apa yang digaungkan oleh Jokowi akan Nawacita dan Trisaktinya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

“Ini bertentangan dengan Nawacita dan Trisakti, yang sebetulnya membangun itu didahului di daerah pinggiran. Tidak saat seperti ini. Jelas ini ketimpangan yang ada,” tutupnya.

Ia hadir sebagai pembicara. Bersama dua orang lainnya, di antaranya ada pengamat transport, Daminingtyas. Adapun tema yang diangkat dalam diskusi publik itu ialah “Bangun Infrastruktur dengan Utang, Sejalankah dengan Trisakti”. (RobigustaS/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version