View Full Version
Rabu, 17 Feb 2016

Proyek dengan Utang Itu Sarat Indonesia Mudah Dikendalikan Asing dan Aseng

JAKARTA (voa-islam.com)- Partai Gerindra menyatakan bahwa apa yang pernah Joko Widodo katakan perihal utang Indonesia tidak sesuai dengan Trisakti-nya. Dan infrastruktur yang sedang atau ingin dijalani menurut partai berlambang kepala garuda ini sarat adanya kepentingan para intestor.

“Kita ketahui sebagian besar proyek infrastruktur itu menggunakan utang luar negeri dan investor swasta. Hal tersebut sangat bertentangan dengan visi besar pemerintahan @jokowi sendiri, yakni mewujudkan Trisakti. Semua proyek infrastruktur yang didanai oleh utang luar negeri dan melibatkan swasta itu sarat dengan kepentingan investor,” tulis akun resmi milik partai Gerindra melalui Twitter, @gerindra.

Proyek yang ada pun menurut partai Gerindra merupakan proyek yang hanya mengandalkan utang. Utang yang ada saat ini pun akhirnya akan terus menumpuk.

“Apakah membangun Infrastruktur dengan hutang, sejalan dengan Trisakti dan Revolusi Mental? Selama ini proyek infrastruktur dibangun terkoneksi dengan pusat industri & pertambangan. Proyek tersebut hanya melayani modal asing. Proyek infrastruktur yang mengandalkan utang itu terus akan menumpuk utang luar negeri Indonesia.”

BI mencatat, jumlah utang luar negeri yang ditarik swasta & pemerintah Juli 2015 sebesar US$ 303,7 miliar / mencapai Rp 4.376,3 triliun. “Ditambah lembaga pemberi pinjaman, seperti Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia, terang-terangan mengintervensi pemerintah Indonesia dalam pembuatan kebijakan politik, seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan regulasi-regulasi yang lain.”

Sebetulnya Gerindra tidak mempersoalkan proyek infrastruktur dengan bantuan modal asing. Asalkan, hal tersebut berorientasi pada kepentingan nasional kita dan tidak menggadaikan negara kita. Kami ingin mengingatkan kepada @jokowi bahwa negara yang berutang akan selalu berada dalam posisi yang lemah. Karena pada logikanya utang menciptakan kondisi gampang didikte atau disetir oleh negara atau lembaga pemberi pinjaman.” (RobigustaS/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version