JAKARTA (voa-islam.com)- Kesadaran orangtua mengenai bahayanya penyakit lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) harus dijadikan perhatian lebih. Pasalnya, para pelaku LGBT untuk saat ini atau sampai kapanpun akan terus “mengedukasi” perihal tersebut.
Simak bagaimana pendangan dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Fahira Idris melalui akun Twitter pribadinya, kemarin siang.
“….Dan yg paling penting adalah kesadaran kita masyarakat, khususnya para orangtua untuk lebih aware terhadap hal ini. Mari #TolakPropagdandaLGBT di Indonesia.
Bicara soal LGBT di Indonesia, ini bukan lagi hanya soal pelaku atau sebatas perilaku individu saja, tetapi LGBT di Indonesia sudah menjelma menjadi sebuah GERAKAN MASIF yang TERORGANISIR dan disokong oleh PENDANAAN yang cukup besar.
Saya coba membagi SIKAP saya terhadap LGBT, yaitu LGBT sebagai PELAKU, PERILAKU dan GERAKAN. Baca Baik-baik.. Pahami. Terhadap pelaku, kita tahu bahwa keberadaan mereka ada di sekitar kita. Sikap saya adalah menolak segala macam bentuk kekerasan kepada mereka. Mungkin ada anak, saudara, teman, pegawai, atasan, bahkan mungkin ada pasangan suami istri yang salah satu pasangannya LGBT.
Terhadap perilaku, sikap saya sebagai orang yang beragama adalah harus ada yang membimbing mereka untuk kembali ke fitrahnya. Mereka berhak atas dakwah, terapi, rehabilitasi yang menyembuhkan agar mereka bisa move on, terlebih tokoh agama (ulama, pendeta) dan Pemerintah tentunya sangat diharapkan untuk membimbing yang mau kembali ke fitrahnya.
Atau alangkah baiknya dengan aksi nyata misalnya layanan konseling yang bisa “menyembuhkan” mereka atau bahasa saya membuat mereka move on. Dan inisiatif-inisiatif seperti ini alhamdulilah sudah banyak walau kebanyakan inisiatifnya berasal masyarakat, bukan pemerintah.. Dan Alhamdulillah banyak LGBT yang sudah berhasil move on. Saya juga berinteraksi & berdialog dengan LGBT, mereka sebagain besar itu ingin move on….” (RobigustaS/voa-islam.com)