View Full Version
Jum'at, 19 Feb 2016

Lesbi & Homo Lahir karena Perpolitikan Amerika, kemudian Menjalar ke Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta menyebut bahwa pengaruh lesbi dan homo yang kian liar keberadaannya di Indonesia bisa jadi karena kebijakan Amerika pada saat itu. Tepatnya tahun 2015 lalu telah disahkannya kebijakan tersebut melalui Mahkamah Agung.

“Sejak Pemerintah Amerika Serikat (AS) melegalkan pernikahan sejenis di seluruh negara bagian melalui keputusan Mahkamah Agung-nya pada Juni 2015 lalu, isu tentang pernikahan sejenis dan fenomena Lesbian-Gay-Biseksual dan Transgender (LGBT) menjadi kontraversi yang semakin kuat, termasuk di Indonesia. Tidak kurang, sebagian kalangan menghendaki agar Indonesia juga melegalkan pernikahan sejenis dan membela keberadaan LGBT ini,”tulis Wakil ketua DPRD DKI, Triwisaksana Sani, melalui akun Twitter pribadi miliknya, @triwisaksana, beberapa waktu lalu.

Padahal menurutnya negeri yang sarat dengan nilai-nilai religi ini jelas menolak pernikahan sejenis, begitu juga semua agama yang disahkan di Indonesia juga menolak pernikahan sejenis dan melarang LGBT.

Kontraversi makin menyeruak ketika sebuah komunitas  yang menamakan diri Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC) menggunakan simbol Universitas Indonesia, menyediakan jasa konsultasi dan teman bicara untuk pengikut LGBT. Para pembela LGBT beralasan bahwa LGBT adalah bagian dari hak asasi manusia karena  LGBT maupun pernikahan sejenis adalah urusan privat yang tidak perlu dicampuri oleh negara dan agama.

Para pendukung LGBT merayakan keputusan Mahkamah Agung AS ini sebagai hari kemenangan mereka. Padahal keputusan ini memunculkan dissenting opinion dari beberapa hakim.

“Hakim Antonin Scalia, dalam dissenting opinion-nya, menilai keputusan ini adalah kudeta yudisial dan ancaman bagi demokrasi Amerika. Hakim Roberts menilai akan terjadi perubahan sosial dramatis yang sulit diterima akibat legalisasi ini.” (RobigustaS/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version