JAKARTA (voa-islam.com)- Polemik yang terjadi di tengah masyarakat karena adanya isu atau keinginan merevisi UU KPK nampaknya dibutuhkan ketegasan Presiden Joko Widodo untuk mengambil kebijakan secara tegas.
Lagi pula, ketegasan Presiden mengambil kebijakan tersbut sesuai dengan janji-janjinya di dalam program yang selama ini dijadikan jargon. Sehingga KPK bisa diselamatkan dari tangan-tangan koruptor.
“Ini kan janji Joko Widodo. Mari kita ingatkan ia untuk Nawacita-nya. Kita berharap Jokowi menarik revisi UU KPK tersebut agar tidak pula menjadi polemik,” kata Romo Benny, Ahad (21/02/2016), di PP Muhammadiyah, Jakarta.
Tidak hanya itu, masyarakat juga menurutnya harus membantu mengingatkan Jokowi dengan keras akan dampak isu tersebut jika saja diloloskan. Sebab menurutnya Jokowi saat ini sedang mengalami ketidakkuatan di dalam posisinya sendiri saat ini.
“Kita bantu tekan Jokowi untuk segera keluar dari zona atau wilayah ketidaknyamanan ia di dalam posisi,” tambahnya.
Sehingga janji Jokowi dapat terealisasi sebagaimana yang dulu ia katakan.
Alasan lainnya, menurut tokoh Kristen katolik ini bahwa revisi UU KPK ini tidak sama sekali tidak menghargai manusia beserta hak-haknya.
Selain itu, revisi ini juga akan melahirkan para pemangsa-pemangsa yang siap menggagalkan perjuangan anti korupsi di Indonesia.
“Revisi ini mau tidak mau harus segera ditarik. Revisi ini akan mengakibatkan mesin pembunuh dari apa yang bangsa harapkan untuk masa depan yang lebih baik. Selain itu pula, revisi ini juga akan menghasilkan kesewenang-wenangan dengan menginjak sisi kemanusiaan manusia di dalam ranah keadilan,” jelasnya. (RobigustaS/voa-islam.com)