JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief menyebut bahwa pengusiran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok melakukan manipulasi. “Saya sejak awal yakin pasti masih ada pejabat negara yang mengerti dan tahu soal hak tanah Kalijodo. Ahok manipulatif,” demikian katanya melalui akun Twitter pribadi miliknya, @ AndiArief_AA.
Ia mengatakan salah satu yang paham tentang status tanah Kalijodo tersebut ialah menteri Agraria. Dan menteri inilah yang menurutnya yang bisa menentukan apakah tanah tersebut harus dibebakanlahannya atau tidak.
“Menteri Agraria ya. Satu-satunya pejabat negara yang berhak menyatakan kepemilikan dan pembebasan atas tanah adalah Menteri Agraria dan jajarannya.”
selain itu, diiukutsertakannya TNI dan aparat kepolisian di dalam menggusur Kalijodo tersebut, Ahok dinilainya berlebihan. “Di tengah kegelapan massal orang-orang mengerti, masih ada Menteri Agraria yang paham bahwa pemerintah meski didukung TNI/Polri gak boleh lebay.”
Penggusuran Kalijodo, Jakarta pun menurutnya adalah tindakan yang seolah-oleh darurat dari hal lainnya. Misalkan saja Aleksis yang pernah disebut bahwa di sana juga ada “jual-beli” tubuh.
“Popularitas Ahok yang tinggi itu sementara dan bukan berarti ada penitipan kewenangan padanya untuk melakukan apa saja. Ayo ke aleksis. Saya mengerti, prostitusi dan popularitas Ahok membuat semua ‘takluk’ anggap semua tindakan benar. Untuk kebenaran walau sendirian, lawan.”
Dan setiap penggusuran yang dilakukan akan menanti pembeli lahan. Kalijodo pun menurut analisanya akan dibuat seperti itu. “Siapa yang menggusur lahan akan berakhir pada pembelian lahan. Tidak mungkin RTH akan diberikan pembangunannya pada pengembang swasta tanpa ada konsesi bisnisnya di Kalijodo. Akal-akalan Ahok aja.” (RobigustaS/voa-islam.com)