View Full Version
Rabu, 24 Feb 2016

Rilis 19 Pesantren 'Terorisme', PKS Minta BNPT Buka Sejarah Pesantren Memperebutkan Kemerdekaan

JAKARTA (voa-islam.com)—Rilis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang daftar 19 pondok pesantren yang mendukung terorisme dan berpaham radikal terus menuai kontroversi.

Aboe Bakar Al-Habsyi, anggota Komisi III DPR RI menilai rilis yang tanpa penelitian valid tersebut telah melukai perasaan umat Islam.

“Beberapa waktu terakhir, BNPT menyatakan ada 19 pesantren yang mengajarkan radikalisme. Dalam tanda kutip, menumbuhkan bibit terorisme. Tentu, statement ini melukai kalangan Islam dan pesantren,” jelas Aboe saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BNPT, Senin (22/2/2016) seperti dikutip laman pks.or.id.

Aboe yang merupakan politisi PKS ini menegaskan hendaknya para jajaran BNPT membuka lagi sejarah bahwa pesantren dan kalangan santri memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan. Hal itu ditandai dengan lahirnya pahlawan seperti Pangeran Antasari, Sultan Hasanuddin, Sultan Agung, hingga Imam Bonjol pada abad ke-18.

Bahkan, menurut Aboe, pesantren memiliki peran yang besar dalam melahirkan pejuang kemerdekaan. Mulai dari Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro, PETA, hingga Hizbullah. Bahkan 65 komandan Batalyon PETA, 20 orang di antaranya berstatus sebagai kiai atau kepala Pondok Pesantren.

“Sekarang kenapa kok pesantren yang disasar sebagai biang terorisme? Apa indikator yang dipakai BNPT untuk mengambil kesimpulan tersebut? Apakah sudah ada klarifikasi dari pesantren yang bapak tersebut itu? Apakah pesantren tersebut sudah diajak dialog?” tanya Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) ini. * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version