JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik, Prof. Nazaruddin Sjamsuddin mengatakan jika ingin memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan datang mestinya memang seharusnya tidak banyak calon. Misalnya saja untuk calon Yusril Ihza Mehendra.
Ketua Umum PBB ini dilihat olehnya mungkin bisa menghadapi Ahok (Gubernur DKI Jakarta saat ini) di dalam Pilgub 2017 dengan syarat di atas.
“Yusril maju itu bagus. Tapi sayaa sarankan kita itu jangan terlalu banyak mencalonkan jika ingin mengalahkan Ahok. Jika kita banyak, maka suara kita akan pecah. Sedangkan Ahok suaranya akan tetap utuh. Dan kita akan kalah nanti. Ini yang saya khawatirkan,” sampainya ke voa-islam.com, di Jakarta.
Karena itu penting untuk diadakannya koordinasi untuk calon-calon yang ada untuk mengalahkan Ahok. Dengan itu suara untuk kalahkan Ahok akan tetap bulat.
“Harus ada rembukan untuk calon yang ada atau yang belum ada. Pilih, siapa yang kiranya tepat. Dan tetap saja jika suara umat Islam atau aktivis Islam tidak bulat, tidak dapat kalahkan Ahok. Suara Cina akan utuh,” tambahnya.
Selain itu, ia menyampaikan jika bisa calon untuk mengalahkan Ahok, setelah disepakati ada baiknya melalukan sosialiasi. Tidak hanya untuk kalangan tertentu, tetapi semua kalangan.
Sedangkan untuk memprediksi, Guru Besar Ilmu Politik UI ini tidak ingin berkomentar. Karena menurutnya, siapapun yang bertarung di dalam Pilgub dengan system demokrasi kebenaran dan kesalahan itu sangat tipis.
“Ah, saya tidak ingin meramalkan atau memprediksi. Karena antara benar dan salah itu sangaat tipis dindingnya,” tutupnya. (RobigustaS/voa-islam.com)