JAKARTA (voa-islam.com)—Keputusan Ridwan Kamil (RK) mundur dari keikutsertaan pada Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang disayangkan banyak pihak.
Salah satu pihak yang menyanyangkan mundurnya RK adalah Keluarga Alumni Lembaga Dakwah Kampus (KA-LDK). (Baca juga: RESMI: Ridwan Kamil Putuskan Tetap di Bandung, Tidak Ikut Bertarung Pilgub DKI Jakarta 2017)
Forum ini menghimpun alumni aktivis LDK dari sejumlah perguruan tinggi seperti IPB, Universitas Airlangga, Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Nasional Sebelas Maret, Universitas Nasional Jakarta, Universitas Tadulako, dan sebagainya.
‘’Kami berharap, Ridwan Kamil tidak semata berhitung kalah-menang atau untung-rugi jabatan, melainkan demi hajat umat yang luas. Dosa politik kita di Jakarta harus diakhiri, dan RK paling berpeluang untuk menggantikan Ahok.’’
Dalam pernyataan sikapnya pada Selasa (1/2/2016), Koordinator KA-LDK Dr Farhat Umar, menyatakan, Ahok adalah the wrong man in the wrong place.
Merujuk pada fatwa Ketua Majlis Fatwa dan Lembaga Kajian Strategis Dewan Dakwah, DR Ahmad Zain An-Najah Lc, Provinsi DKI Jakarta yang berpenduduk mayoritas muslim selayaknya dipimpin gubernur muslim.
‘’Daerah mayoritas muslim dipimpin gubernur non muslim, maka umat Islam tak wajib taat. Hubungan muslim dengan pemimpinnya hanyalah sebatas muamalah,’’ ujar Zain. Apalagi, Ahok yang secara KTP beragama Kristen Protestan, berbagai kebijakannya bersifat intoleran terhadap umat Islam.
Maka Umat Islam, lanjut Zain, senantiasa harus berdoa dan melakukan penolakan terhadap Ahok sebagai Gubernur. Dan selama Ahok menjadi gubernur, maka umat Islam harus istighfar. Semua yang ada di DPRD dan pemerintah jadi menanggung dosa politik ini.
Guna mengakhiri dosa politik tersebut secara konstitusional, KA-LDK mendukung satu paket cagub-cawagub muslim terbaik yang akan head-to-head melawan Ahok dan pasangannya pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
Merujuk kepada hasil-hasil survei, RK calon potensial untuk memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang akan digelar pada 15 Februari 2017.
Oleh karena itu, KA-LDK dalam pernyataannya mengimbau agar Ridwan Kamil dalam ‘’ijtihad politik’’-nya merujuk kepada kepentingan Islam, dalam hal ini agama dan umat Islam Ibukota.
‘’Kami berharap, Ridwan Kamil tidak semata berhitung kalah-menang atau untung-rugi jabatan, melainkan demi hajat umat yang luas. Dosa politik kita di Jakarta harus diakhiri, dan RK paling berpeluang untuk menggantikan Ahok,’’ tandas Farhat Umar, alumnus LDK IPB.
Selanjutnya KA-LDK mendesak Ridwan Kamil untuk menganulir keputusan mundurnya, dan maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Menurut KA-LDK, keputusan RK untuk tetap mundur bisa dibenarkan, jika sudah ada deal untuk satu paket cagub-cawagub muslim terbaik alternatif berikutnya. Misalnya paket Yusril Ihza-Sandiaga Uno, atau Adhyaksa Dault-Sandiaga Uno.* [Nurbowo/Syaf/voa-islam.com]