View Full Version
Rabu, 02 Mar 2016

Tidak Diperiksa, KPK Membela Ahok(?)

JAKARTA (voa-islam.com)- Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memulai hal baru yang belum pernah ada di lembaga antirasuah tersebut. Misalnya saja menurut Mantan Staff Khusus era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief menyebutkan, bahwa Basaria Panjaitan "memasang badan" atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tajhja Purnama atau Ahok.

Andi juga mengatakan, seharusnya di dalam sebuah kasus KPK dilarang melakukan hal demikian. Terlebih jika pimpinan KPK langsung menilai.

"Basaria pasang badan atas sebuah kasus. Di dalam tahap penyelidikan pun harusnya dilarang, apalagi penyidikan. Ini pertama kali. Komisioner KPK selama ini bukan menilai, tetapi menerima bahan 'matang' penyidik dari penyelidikan ke penyidikan. Itulah KPK. Komisioner KPK, Basaria sudah memulai tradisi baru pasang badan atas sebuah kasus," katanya, melalui akun Twitter pribadinya.

Menurut Andi, melihat KPK seperti itu, artinya lembaga produk reformasi tersebut telah ditembus kepentingan politik. Dan bagi Andi, ini bisa mengakibatkan ketidakadilan di dalam tubuh KPK.

"Bahaya baru pemberantasan korupsi melalui KPK, independensi penyelidikan dan penyidikan dipangkas oleh Komisioner. Inilah politik masuk KPK."

Selain itu, hal yang janggal dari sikap Basaria tersebut ialah di saat tim meminta konfirmasi untuk melakukan audit. Namun, entah mengapa Basaria menolak itu.

"Ini tidak boleh dibiarkan. Melindungi koruptor. Penyidik KPK meminta audit forensik tetapi Basaria Panjaitan menolak permintaan itu." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version