JAKARTA (voa-islam.com)- Indonesia Corruption Watch (ICW) mulai diragukan kinerjanya. Hasil-hasil penelitiannya bahkan mungkin dianggap tidak lagi valid, juga berat sebelah.
Misalnya saja menurut arsitek Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Prof. Romli Atmasasmita. Ia menyatakan ICW saat ini seperti menjadi pelindung untuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok dalam dugaan kasus korupsi lahan Sumber Waras.
"ICW sekarang jadi PH Ahok. Yang lazim ICW soroti kinerja pejabat publik-kritis banget," sampainya di akun Twitter pribadi miliknya, @romliatma, beberapa waktu lalu.
Saking ingin tahunya ia persoalan dugaan Sumber Waras tersebut, dan apa yang ia saksikan kinerja ICW, ia pun meminta bantuan kepada netizen (panggilan pengguna media sosial) untuk mengirim bukti-bukti dugaan keterlibatan mantan Bupati Bangka Belitung tersebut. Apabila telah ia dapati, ia pun berjanji akan mengkajinya bersama rekan-rekan secara mendalam agar dapat membuka tabir kebenaran.
"Siapa yang punya dokumen lengkap tentang kasus YSW (yayasan sumber waras), kirim copy-nya ke LIPIK, jalan Brawijaya IX, No. 8A, Kebayoran, Jakarta Selatan. Lembaga saya akan kaji secara dalam. Saya kumpulkan ahli hukum pidana/ahli hukum perdata untuk kaji komprehensif dan di-publish secara luas hasilnya. Pasti obyektif dan independen."
Langkah ini ia ambil, selain sebab di atas, juga karena ia melihat semakin liarnya berita tersebut. Ia pun mengaku juga siap membantu KPK untuk mencari titik terang dari persoalan lahan Sumber Waras yang telah lama jadi konsumsi publik tetapi tidak ada jalannya ini.
"Kalau perlu saya siap bantu KPK! Jika perlu saya punya anggota 350 ahli pidana dalam MAHUPIKI, siap bantu KPK tuntaskan kasus YSW. Tidak perlu dibayar/dan tidak ada kepentingan apapun!" (Robi/voa-islam.com)