JAKARTA (voa-islam.com)- Bila saja Indonesia sedikit mengikuti hukum di Negara Tirai Bambu, Cina, mungkin saja Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sudah masuk bui sebagai tahanan.
"Kalau kita belajar dari pemberantasan korupsi di Cina, Ahok sudah masuk tahanan, .... Tidak rumit, kalau meniru pemberantasan korupsi di Cinan maka Ahok sudah masuk sel tikus tanpa dijenguk, menunggu diadili cepat," kata Andi Arief, Mantan Staff Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu, di akun Twitter pribadi miliknya, @AndiArief_AA.
Kelakuan Ahok yang disebabkan dugaan korupsi lahan Sumber Waras ini mungkin saja terlihat seperti "seni" dari merampok uang yang bukan haknya. Di Cina, kondisi ini menurutnya adalah model yang sering digunakan untuk melakukan korupsi.
"Kasus korupsi memperkaya orang lain dengan motif Sumber Waras paling banyak terjadi di Cina, antara petugas partai dan pengusaha."
Aktivis juga menyatakan, seharusnya KPK mempunyai semangat di dalam memberantas korupsi, tidak memandang siapa dan lembaga mana.
Sebagai contohnya Sumber Waras yang menurutnya harus dikejar oleh KPK. Jangan kemudian dugaan korupsi tersebut menguap entah ke mana.
“Kalau menurut saya, KPK harus punya semangat represif dan semangat mencegah uang korupsi menguap. Kasus Sumber Waras harusnya bisa di-clear. Pemiskinan koruptor setuju, tapi bagaimana memiskinkan koruptor besar Sumber Waras? Sayang sekali, kalau cepat masih bisa diselematkan.” (Robi/voa-islam.com)