JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat pertahanan dan militer, Connie Rahakundini meyakini perang akan terjadi karena beberapa hal. Di antaranya ialah karena persoalan sumber daya dan kedua adalah persoalan agama.
Di suatu negara pertama kali akan membidik atau melihat mana saja negara yang sumber daya alamnya besar dan menjanjikan. Setelah itu, agama mana yang umat dengan pengnjutnya lebih besar. Persis seperti di Indonesia yang sumber daya alam dan Islam sebagai agama dengan penganut terbesar.
“Hancurkan sebuah negara yang dianggap paling kuat dengan negara tersebut. Dan saya yakin perang itu akan terjadi karena sebab-sebab, di antaranya karena sumber daya dan persoalan agama,” ucapnya, kemarin (4/03/2016), di Tebet, Jakarta Selatan.
Hal demikian bisa terjadi karena demokrasi Indonesia yang saat ini tidak bisa dibendung keberadaannya. Selain itu, menurutnya informasi yang didapat saat ini pun tidak bisa pula dihentikan seperti dulu. “Informasi yang kita dapat pula tidak dapat kita pertahankan untuk menghindarinya. Kita juga dijejali dengan demokrasi yang begitu hebat daripada sebelumnya,” tambahnya.
Untuk TNI pun ia menilai seolah kehilangan arah. Kehilangan pemimpin di tengah situasi yang tidak menentu. Di dalam tugas menjaga negara misalnya mengapa justru Polri yang diberikan porsi besar.
“Hal ini bisa dilihat dari pertemuan Panglima TNI dengan Hary Tanoe yang menyatakan bahwa ia akan melakukan pengurangan personil, misalnya selain alutsista. Sehingga porsi Polri lebih besar daripada TNI,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)