JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengharapkan kehadiran delegasi DPR yang dipimpinnya dalam sidang ke-11 Parlemen negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Organization of tne Islamic Cooperation (OIC) yang bernaung dalam Parliamentary Union of The Islamic Countries (PUIC) di ibukota Irak, Bagdad, beberapa waktu lalu dapat membawa perkembangan yang positif bagi negara-negara anggota PUIC dan hubungan Indonesia-Irak. Dia pun memiliki pesan-pesan khusus kepada pemerintah negara-negara OKI yang akan bersidang di Jakarta, pada 6-7 Maret 2016.
“Banyak hal yang kami dapatkan, baik dalam hubungan sesama anggota OKI, maupun bagi Indonesia sendiri khusunya. Banyak hal juga yang kami lihat dapat kami lakukan demi penguatan kerjasama antar anggota. Saya mengingatkan pemimpin Negara-negara OKI, khususnya dalam hal ini jajaran eksekutif agar lebih agresif menyikapi situasi dunia dan dunia Islam saat ini. Parlemen negara-negara OKI berupaya mendorong eksekutif pemerintah untuk lebih berperan aktif dalam membangun negara-negara anggota OKI,” ujar Fahri dalam siaran persnya, di Gedung DPR, beberapa waktu lalu.
Fahri menceritakan bahwa dalam pidato yang disampaikannya di hadapan delegasi dari 31 negara peserta konferensi, dirinya menyampaikan kritik dari sejumlah pihak yang memplesetkan nama OIC menjadi “Oh, I See”. Ini jelas merupakan pertanda sikap pasif dan kurang gesit yang selama ini tampak ditunjukkan oleh OKI.
“Selama ini, sikap negara Islam nampak pasif dan kurang gesit. Oleh sebab itu saya mengajak kolega-kolega anggota parlemen dari negara-negara Islam agar mendesak para pemimpin pemerintahan negara OKI bersikap lebih berani bahkan agresif dalam menentukan masa depan negara-nagara Islam,” tambahnya.
Fahri Hamzah yang sempat menjadi pimpinan delegasi Indonesia dalam dua sidang PUIC terakhir di Istanbul dan Baghdad juga mendorong negara-negara Islam yang sedang dalam transisi menuju demokrasi agar mengambil jalan seperti yang diperlihatkan oleh Indonesia. Jalan itu adalah membangun negara sipil yang demokratis yang menjadi harapan seluruh lapisan masyarakat dan bangsa.
“Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi parlemen OKI ke 13 tahun 2018 sehingga para pemimpin negara-negara Islam dapat melihat kemajuan demokrasi Indonesia lebih dekat,” demikian keterangannya. (Robi/voa-islam.com)