JAKARTA (voa-islam.com)- Adanya stand atau tempat untuk menjaring suara di mall-mall atas nama relawan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mesti didalami. Pasalnya, di sana nampak adanya mobilasi massa sebelum waktu yang telah ditentukan sesuai hukum berlaku (baca: peraturan KPU).
“Di mall-mall itu ada mobilisasi massa untuk Ahok. Saya minta jujur melihat keadaannya. Dan saya minta pula Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk mengawasinya,” kata Abraham Lunggana, Rabu (16/03/2016), di Jakarta Pusat.
Ia juga mengatakan bahwa selama ini telah ada konspirasi yang dimainkan oleh para pemimpin atau tokoh di negeri ini. Sebagai contoh misalnya saja ia menyebut perihal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW) yang dilakukan oleh Pemda DKI.
“Awalnya kasus RSSW itu sebuah bentuk dari pencitraan yang dilakukan oleh oknum. Bayangkan saja, dengan adanya anggaran pada tahun 2015 tetapi justru saya yang dikejar. Dan saya merasa dijadikan sasaran. Kemungkinan ada hakim dan jaksa yang memainkan konspirasi untuk kekuasaaan. Maka dari itu saya pun mengatakan kepada mereka agar jangan takut terhadap konspirasi. Harus dilawan!” serunya. Sehingga ia menyatakan telah jelas ada kesalahan, misalnya ada pula manipulasi melalui data diri berupa KTP.
“Saya minta tunjukkan. Di sana ada tindakan manipulatif lewat jalur KTP,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)