JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat menyatakan bahwa di era Presiden Joko Widodo telah menghasilkan peningkatan pengangguran yang cukup tinggi.
Ketidaksediaan lapangan pekerjaan dan banyaknya buruh yang di-PHK menjadi salah satu indikasinya.
"Jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 110 ribu orang dibanding Februari 2015 dan 320 ribu orang jika dibanding Agustus 2014," kata Salamuddin Daeng dari Asosiasi Ekonomi Politik (AEPI) melalui siaran persnya yang diterima voa-islam.com.
Daeng juga menyebut bahwa sektor pertanian dan perikanan pun mengalami kemerosotan yang tajam di era Jokowi.
"PDB Indonesia triwulan IV-2015 dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,83 persen. Perlambatan ini disebabkan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,34 persen."
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar pun ia katakan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Rupiah terdepresiasi 0,96 persen terhadap dolar Amerika. Rupiah terapresiasi 2,62 persen terhadap dolar Australia. Rupiah terdepresiasi 2,36 persen terhadap yen Jepang. Rupiah terdepresiasi 0,36 persen terhadap euro." (Robi/voa-islam.com)