JAKARTA (voa-islam.com)- Satu tahun lebih Pemerintahan Jokowi - JK berjalan, kondisi masyarakat desa tidak mengalami perbaikan. Bahkan berdasarkan laporan bulan data sosial ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Edisi 70 Maret 2016 tergambar kondisi masyarakat malah semakin memburuk.
"Hal ini ditandai dengan NILAI TUKAR PETANI TURUN; NTP Februari 2016 turun 0,31 persen dibanding Januari 2016. pada Februari 2016, terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,09 persen. NTUP Februari 2016 turun 0,40 persen dibanding Januari 2016," kata pengamat ekonomi-politik, Salamuddin Daeng melalui siaran persnya kepada voa-islam.com.
Padahal menurutnya harga beras naik dengan nilai rata-rata harga beras Februari 2016 sebesar Rp13.376,00 per kg. "Naik 0,43 persen dari bulan sebelumnya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan nilai tukar petani yang turun."
Indikasi tersebut menurutnya salah satunya karena pemerintah membukan kran impor. Sehingga kenaikan yang ada sekalipun tidak dinikmati oleh petani-petani Indonesia.
"Ada indikasi karena pemerintah terus membuka impor beras yang menyebabkan kenaikan harga beras tidak dinikmati petani."
Dan menurutnya indikasi bahwa pemerintah Jokowi tidak memihak petani dtunjukkan oleh data Statistik yang meperlihatkan kondisi ambruknya sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
"Hal ini terlihat dari data PDB Indonesia triwulan IV-2015 dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,83 persen. Perlambatan ini disebabkan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,34 persen." (Robi/voa-islam.com)