View Full Version
Rabu, 23 Mar 2016

Lahan Sumber Waras, Pengamat: Seolah Didholimi, Nyatanya Warga DKI yang Dibohongi Ahok

JAKARTA (voa-islam.com)- Dugaan korupsi yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama terus bergulir. Bahkan ativis dan sekaligus pemerhati menghimbau agar Menteri Dalam Negeri ikut membuka tabir perihal dugaan tersebut.

“Kalau mau jelas soal perampokan dana lahan Sumber Waras, bisa dimulai dari evaluasi Mendagri soal Ahok menyilumankan nomenklatur beli lahan. Dari evaluasi mendagri soal Ahok menyilumankan anggaran beli lahan itu, kita akan jernih melihat penjahat kambuhan merampok APBD,” kata Andi Arief, beberapa waktu lalu melalui akun Twitter pribadi miliknya, @AndiArief_AA.

Andi mengharapkan hal demikian dilakukan oleh Mendagri agar masyarakat tahu duduk persoalannya. Selain itu, adanya Ahok, sapaan Gubernur DKI yang merasa terdholimi dapat mendapatkan kebenaran. Atau hanya rekayasa.

“Kalau tidak membaca evaluasi Mendagri september 2014, maka semua bisa tertipu perasaan seolah-olah Ahok dizalimi. Tidak, ahok membohongi kita. Kalau bermaksud baik, kenapa harus menyilumankan anggaran yang tidak dibahas saat ketok palu APBDP DKI 2014.”

Menurut Arief, jika memang  Ahok merasa dirinya benar seharusnya ia membahasnya bersama DPRD. Karena lahan Rumah Sakit Sumber Waras tersebut masuk ranah kepentingan publik.

“Ahok terpaksa menyilumankan anggaran beli lahan karena itu berstatus HGB. Kalau dibahas dengan membentuk panitia pasti tidak akan ada rekom beli. UU 2 tahun 2012 menyebut pembelian lahan RS adalah masuk kepentingan umum. Kalau masuk kepentingan umum mekanismenya ganti rugi, bukan beli.

Disitu kadang saya sedih, ada tukang coba memanipulir fakta hukum dan fakta-fakta lainnya. Ini permapokan.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version