JAKARTA (voa-islam.com)- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Banten, Habib Ali al-Husainy mengingatkan umat Islam DKI Jakarta bahwa suatu waktu agama Islam hanyalah tinggal sebuah nama. Ini terjadi lantaran umat Islam tidak lagi peduli terhadap agamanya, terlebih perihal memilih pemimpin.
Habib, yang merupakan salah satu bakal calon dari konvensi Gubernur Muslim Jakarta (GMJ) ini juga memberitahu bahwa saat Pilgub DKI mendatang merupakan pertarungan akidah, bukan pertarungan materil dengan materil semata.
"Suatu waktu orang Islam tidak lagi peduli dengan agamanya sendiri. Padahal tahun 2017 nanti adalah pertarungan akidah. Yang muslim bukan dengan non muslim. Ini bukan pertarungan uang dengan uang. Bukan pula kekuasaan dengan kekuasaan," sampainya, kemarin (25/03/2016), di Tebet, Jakarta Selatan.
Ia juga mengingatkan, bahwa serasa tidak etis saja di mana mayoritas umat muslim dipimpin dengan pemimpin non Islam. Dan ini tentunya seperti calon pemimpin Bali yang menginginkan pemimpin dari agamanya. "Tidak pantes saja bila mayoritas dipimpin non muslim," sambungnya.
Untuk itu ia meminta kepada umat Islam Jakarta agar satu suara untuk Pilgub mendatang.
"Pada tahun 2017 nanti adalah fase di mana kita menentukan posisi dan peranan warga dan umat Islam Jakarta sangat dibutuhka. Karena Jakarta itu wajahnya Indonesia. Inilah yang menjadi kegalauan kami," tambahnya.
Selain itu ia juga menyebut, untuk antisipasi Jakarta jatuh di tangan Ahok, ia bekerjasama dengan anggota dewan lainnya. "Di MPR ini juga kami membahasnya: apa iya Jakarta dilepas bukan ke tangan muslim? Maka dari itu saya pilih DKI karena daripada Banten. Ini pertarungan akidah, " tutupnya tegas. (Robi/voa-islam.com)