JAKARTA (voa-islam.com)- Warga DKI Jakarta yang tidak kenal Gubernur Basuki Tjahja Purnama ada baiknya mencari tahu dengan jelas dan benar agar tidak salah menilai. Menurut Anggota DPRD, M Sanusi hal itu penting karena yang ia lihat selama ini masyarakat di-rasionalisasi oleh para pendukung Ahok.
Misalnya saja persoalan qurban yang Ahok larang untuk umat Islam perihal tidak diperbolehkannya dagang. Menurut Sanusi, apa yang Ahok larang itu sebetulnya memang telah ada di peraturannya. Akan tetapi Ahok dan timnya tidak mencantumkan kata 'kecuali' apa yang dilarang.
Ahok juga disinyalir tidak adil membuat seruan itu. Karena pada hari Raya Imlek datang, Ahok ia katakan tidak melarang orang yang dagang di inggir jalan.
"Orang di Jakarta itu sudah dirasionalisasikan oleh Ahok dan tim. Misalnya pada waktu itu umat Islam dilarang jual hewan atau sembelihnya. Itu benar ada Perdanya. Akan tetapi di Perda itu ada pengecualiannya. Apa ada TPH yang kuat menampung saat Idul Adha. Tentu tidak. Dan kenaa Ahok tidak larang penjualan petasan sebelum Imlek? Jujur sajalah," pungkasnya.
Oleh karena itu, bila ada yang menyatakan Ahok itu jujur dan adil maka dikhawatirkan penilai itu sudah terjangkit virus kebodohan.
Justru sebaliknya, bila masyarakat cerdas, dapat menilai Ahok itu sebagai tipe pemimpin yang suka menyalahkan bawahannya. Hingga menteri pun tak luput dari kesalahan yang ia lontarkan.
"Jujur dari mananya Ahok itu?! Ahok saja tidak melakukan demikian seperti halnya melarang petasan saat Imlek. Yang ada dia itu banyak salah-salahkan orang lain. Menteri disalahkan. Hingga banjir di Jakarta disalahkan ada sabotase," jelasnya. (Robi/voa-islam.com)