View Full Version
Selasa, 29 Mar 2016

DKI di Tangan Ahok, AEPI: Kesenjangan Antara Miskin dan Kaya Melebar

JAKARTA (voa-islam.com)- Kemiskinan kian yang meningkat tajam, dan telah berada dalam rentang waktu dari tahun ke tahun membuat indeks 'semakin parah' disematkan.

‎"Indeks kedalaman kemiskinan meningkat tajam antara tahun 2014 ke tahun 2015 dari 0,39 ke 0,52. Yang paling parah adalah indeks keparahan kemiskinan meningkat dari 0,7 pada tahun 2014 menjadi 0,10 pada tahun 2015," demikian kata Salamuddin Daeng dari Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno melalui siaran persnya yang diterima voa-islam.com.

Indikasi dari hal di atas menurut Daeng karena belanja yang terealisasi sangat rendah daripada tahun-tahun sebelum dipimpin Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Dan itu tidak sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Pemda DKI Jakarta.

"K‎elemahan utama pemerintah DKI jakarta adalah realisasi belanja daerah adalah yang terendah. Realisasi belanja 2015 senilai Rp. 37,8 triliun sebesar 53,39 persen dari yang direncanakan."

Hal yang sangat membahayakan menurut peneliti dari Asosiasi Eknomi Politik Indonesia (AEPI), dan harus menjadi perhatian semua pihak adalah masalah ketimpangan ekonomi yang meningkat dari 0,44 tahun 2014. Tahun 2015 belum diumumkan.

"Berarti kelompok kaya menguasai 44 persen pendapatan DKI Jakarta. Ketimpangan DKI Jakarta adalah yang tertinggi secara nasional.

‎Dan ketimpangan atau kesenjangan ekonomi menurut pakar pengamat ini tentu akan menjadi masalah utama yang akan menimbulkan gejolak sosial dan sentimen antara orang miskin kepada segelintir orang kaya yang menguasai Jakarta.

"Apa yang dipaparkan BPS DKI Jakarta adalah kenyataan riil capaian Gubernur DKI." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version