JAKARTA (voa-islam.com)- Indra J Piliang mengingatkan agar Ahok tidak seenaknya saja memperlakukan masjid-masjid di Jakarta seperti mall. Apalagi jika hanya untuk alasan-alasan membuat megah dan keindahan DKI.
“Tidak elok memperlakukan Mesjid Luar Batang sebagai mal untuk pandangan mata pelaut-pelaut dari arah luar. Aneh banget cara berpikirnya. Sampai sekarang, Mesjid Ismail di Mina, tetap dibiarkan kayak gitu. Pun masjid-masjid lain,” tulis Indra J Piliang dalam akun Twitter pribadinya.
Ia juga mengingatkan kepada Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta agar tidak melulu memiliki pandangan orang yang digusur itu adalah orang-orang “miskin”.
“Apa nilai historis bisa lu rombak seenaknya. Ingat, Bung, tidak semua orang yg berpakaian rombeng itu miskin. Baca Kho Ping Ho nggak lu? Seenaknya aja ikut campur tarikat orang lain. Jangan seenaknya anggap sesuatu yang kumuh itu sebagai kekumuhan dalam makna yg lu punya. Lama-lama, Tembok China lu juga mau kasih porselen. Gitu?”
Indra, masih katanya, masjid Luar Batang itu terletak benar-benar 2 di Pusat Kota Batavia. Lebih pusat dari Gereja Sion di jalan Jayakarta sekarang yang notabene: wilayah aman.
“Istana Negara sekarang, dulunya masuk wilayah Weltevreden juga, lho. Wilayah Bogor.”
Indra juga pun mempertanyakan mengapa Ahok hanya sibuk “membasmi” kawasan Utara dan sekitar. “Bingung jadi sama A Hok, kenapa yang diutak-atik arah-arah Pluit dan sekitar? Waduk Pluit pas awal-awal. Pas akhir2, masuk ke Kalijodo. Pas mauan lg, Mesjid Luar Batang. Sebelum-belumnya, Kawasan Wisata Jakart Kota. Tanya, kenapa?” (Robi/voa-islam.com)