JAKARTA (voa-islam.com)- Setelah menggelar ketidaksetujuannya akan acara yang berbau komunis beberapa waktu lalu di Bandung, Front Pembela Islam (FPI) mendapat dukungan dari Mantan Kas Kostrad AD (Kepala Staff Komando Strategis Angkatan Darat), Mayor Jendral TNI (Purn) Kivlan Zen.
Kivlan menyatakan bahwa acara yang berbau komunis (baca: Tan Malaka) yang dianggap oleh pahlawan hanyalah untuk orang-orang kiri saja. Sedangkan secara skala nasional Indonesia tidak mengakuinya sebagai pahlawan nasional.
“Langkah FPI itu telah benar. Karena Tan Malaka itu orang kiri. Dia pejuang kiri. Dan Tan Malaka disebut pahlawan nasional kan hanya dari orang-orang kiri saja,” katanya, beberapa waktu lalu di Jakarta Pusat.
Tan Malaka tidak pantas disematkan sebagai pahlawan nasional karena pada saat itu ia membantu negera Belanda dalam beberapa hal. “Makanya kita berperang dengan Belanda. Tapi Tan tidak menyetujuinya. Karena itu dari segi pemikiran dia adalah seorang komunis,” sambungnya.
Maka menurutnya tidakah pantas orang Indonesia yang mempunyai ideologi dan mempunyai nasionalis tinggi mendukung dan menjadikan dirinya sebagai pahlawan. Sebab, bila hal itu dilakukan maka yang akan terjadi menurutnya ialah akan membuahkan sebuah strategi untuk komunis.
“Maka dari itu tidak perlu kita puja-puja Tan Malaka. Itu kan pemujaan yang dilakukan oleh orang-orang kiri. Itu hanyalah sebuah intrik dari orang-orang kiri saja,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)