View Full Version
Sabtu, 02 Apr 2016

Indonesia Akan Hancur di Tangan Asing Lewat Lobi-lobi dan Penyusupan?

JAKARTA (voa-islam.com)- Keruntuhan sebuah kekuasaan ada yang menggunakan perang, ada pula yang menggunakan kelihaiannya dalam menciptakan perpecahan antar masyarakat. Dan Asing sebagaimana kita ketahui, dari sejak dahulu mereka tidak senang melihat Indonesia tentram dan damai.

Ini pandangan dari aktivis dan juga seorang pengamat politik dari Petisi 28, Haris Rusly. Didapat voa-islam.com berbentuk siaran persnya di kalangan wartawan.

“….Jika kita belajar dari sejarah kerajaan di nusantara, maka kita juga menemukan runtuhnya kerajaan besar seperti Majapahit, justru tidak disebabkan oleh invasi kekuatan militer negara lain. Sebagaimana runtuhnya Uni Sovyet dan bersatunya German, runtuhnya kerajaan Majapahit juga disebabkan oleh operasi mindset yang dilancarkan oleh kekuatan asing.

Datang dari timur dan utara, kekuatan asing mendapatkan ruang gerak untuk menyusupkan dan menyebarkan pandangan baru, memanfaatkan situasi ‘perestorika’ dan ‘glasnot’ yang sedang berlangsung saat Majapahit mencapai puncak kejayaan dan kemajuan fisiknya.

Cara pandang sebagian besar aparatur negara dan rakyat berhasil dikuasai, diubah, dikendalikan dan dibenturkan, moralnya juga dirusak, yang berunjung pada runtuhnya kerajaan tersebut.

Masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 oleh Soekarno dan Hatta, dapat saja bernasib seperti Uni Sovyet dan Majapahit. Ketika pada watunya negara Indonesia mengalami disintegrasi, pecah, maka segenap rakyat dan aparatur negara dapat saja mendukung dan menyambut dengan gegap gempita.

Karena itu, patut kita waspadai operasi mindset atau perang mindset (the war of mindset), untuk merusak dan memebentuk cara pandang yang mendukung penjajahan asing, yang sedang dilancarkan oleh kekuatan asing saat ini.

Operasi  mindset tersebut ditujukan untuk: Pertama, ‘membunuh’ atau memusnahkan weltanschauung atau pandangan hidup yang menjadi landasan nilai-nilai, ‘semen batin’ atau perekat sebuah bangsa yang sangat beragam. Soekarno dan pendiri bangsa merumuskannya pandangan hidup bangsa tersebut dengan nama Pancasila. ….” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version