JAKARTA (voa-islam.com)- Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Hatta Taliwang menilai tertangkapnya Anggota DPRD DKI Jakarta beberapa hari lalu oleh KPK terindikasi dan bermuatan politis. KPK juga dilihat olehnya bak ingin mencari sensasi saja dalam menangkap Ketua Komisi D tersebut.
“Dengan kasus OTT terhadap Anggota DPRD DKI Jakarta, Sanusi ternyata KPK masih saja seperti KPK yang dahulu, yakni KPK yang senang dengan berita entertainment korupsi dan karena juga rakyat Jakarta sedang fokus menyerang korupsi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Maka mau tidak mau ada yang curiga bahwa OTT terhadap Sanusi terindikasi berbau politis,” demikian katanya melalui siaran pers yang diterima voa-islam.com.
Dari peristiwa tersebut, ia menyatakan satu persatu anak muda yang memiliki potensi untuk Jakarta pun akhirnya berhasil disingkirkan dengan disambut gegap gempita, terutaman datang dari para pendukung mantan Bupati Bangka Belitung, Ahok.
“Satu persatu anak muda potensial calon pemimpin jadi korban jaringan batman KPK. Lantas bersorak gembira rialah pendukung Ahok karena salah satu anak muda yang potensial mengganggunya pada Pilgub mendatang dengan keberhasilan digusur dari panggung.”
Tidak hanya itu, sambutan pun datang dari orang-orang atau masyarakat yang tidak mengerti perjalanan perpolitikan di Indonesia. “Ikut bersorak pula anak-anak bangsa lainnya yang masih lugu politik dengan mencerca dan memaki Sanusi. Suatu target yang sesuai dengan keinginan dalang dan sponsor dibalik KPK telah ditunaikan dengan berhasil.
Didukung mayoritas media massa yang kini sudah menjadi corong resmi kepentingan kolonialis di negeri ini.” (Robi/voa-islam.com)