JAKARTA (voa-islam.com)- Aktivis nelayan mengatakan bahwa ada aturan yang sarat dengan diskiriminatif terhadap para nelayan-nelayan di Indonesia. Akibatnya para nelayan mengalami kepayahan yang tidak dapat dihindari.
Menurut Adi, salah satu narasumber yang datang dari Jawa Tengah ini nelayan kecil hanya mencari ikan di laut seperti biasa. Akan tetapi, dengan adanya peraturan yang dinilai tidak manusiawi tersebut, para nelayan pun terasa tersiksa.
“Apa yang kita rasakan saat ini yang susah pun semakin susah. Dan sebaliknya. Justru semakikn parah, dan memperburuk usahan perikanan yang ada. Ini karena ada peraturan yang dibuat tidak manusiawi, termasuk adanya edaran-edaran yang didapat nelayan. Padahal mereka hanya mencari ikan dan makan lewat laut,” katanya, di Jakarta.
Karena itu, nelayan dari beberapa kota besar yang ada di Indonesia akan meluapkannya melalui aksi turun ke jalan, besok, Rabu (6/04/2016).
Ia mengatakan hal itu harus dilakukan selain sebab di atas, ada hal lain yakni tidak adanya hak-hak nelayan Indonesia sebagaimana mestinya. “Ini luapan kami dengan turun ke jalan. Kami akan lemparkan aspirasi kepada pemerintah di depan Istana besok. Dan kami akan melakukannya terus menerus hingga hak-hak nelayan didapat,” tambahnya.
Selain itu ia meminta kepada menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudijiastuti untuk tidak berbicara apa yang tidak diketahuinuya. “Sebagai contoh mengurus surat izin katanya mudah. Tetapi faktanya justru susah. Belum lagi akibat larangannya itu, nelayan yang biasanya dapat lebih, kini dalam jangkan 3 bulan nelayan ada yang hanya mendapatkan 30 ton saja. Jauh dari biasanya,” lanjutnya.
Ia pun berharap aksi besok berjalan lancar. Masyarakat yang menyaksikannya pun akan terbuka mata bahwa apa yang dilakukan Susi itu tidak sebaik seperti yang di media-media massa.
“Biar masyarakat tahu kita melakukan itu. Jangan hanya terbius dengan pencitraan dan seromial belaka saja,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)