View Full Version
Senin, 11 Apr 2016

Penggusuran Kawasan Warga Gunakan TNI, Ahok Ingin Dilihat Kuat di Mata Publik dan KPK

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat Ekonomi dan Politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menduga penggusuran-penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin memberikan "tanda" bahwa dirinya kuat. Apalagi di dalam penggusuran tersebut Pemprov mengerahkan aparat gabungan yang berjumlah 4000-an lebih.

"Penggusuran Pasar Ikan dengan mengerahkan ribuan aparat TNI dan Polri mungkin mengandung pesan bahwa Ahok didukung polisi dan tentara," katanya melalui siaran pers yang diterima voa-islam.com, Senin (11/04/2016).

Peneliti dari Universitas Bung Karno (UBK) ini juga ingin memberitahu bahwa apa yang dilakukan Ahok untuk memberikan sinyal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar berpikir ulang jika dirinya "dilibatkan" dalam dugaan beberapa kasus korupsi.

"Apakah ini pesan untuk KPK untuk jangan coba coba sentuh Ahok? Masih berani?"

Perlu diketahui, besok Mantan Bupati Bangka Belitung tersebut dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dari salah satu kasus korupsi, yakni soal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Selain itu, perlu diketahui pula, bahwa lahan yang dibeli oleh dan atas nama Pemprov DKI tersebut dinilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta adanya kerugian. Bahkan beberapa waktu lalu, ormas-ormas di Jakarta mendorong KPK untuk melanjutkan persoalan yang dianggap terang benderang tersebut. Beranikah KPK? (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version