View Full Version
Rabu, 13 Apr 2016

Perampasan Tanah, Fenomena Baru dari Kepemimpinan Gubernur DKI yang Pongah

JAKARTA (voa-islam.com)- Pemikir Islam, Haikal Hassan menyebutkan bahwa pada tahun 2015 Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) telah mencatat banyaknya pelanggaran perampasan tanah-tanah di Jakarta. Sedikitnya ada 5 orang meninggal dunia, teraniaya, ditahan, dan puluhan ribu yang terlantar.

“Sejak menangnya rezim ini dalam pemilu lalu, kita menyaksikan fenomena global baru yang disebut dengan perampasan tanah seacara luar biasa. Tahukah anda tahun 2015 lalu KPA mencatat 5 orang yang tewas, 39 orang menjadi korban penembakan. Selain itu, a da fakta 124 orang dianiaya dan 278 orang lain ditahan dan puluhan ribu terlantar karena urusan tanah dengan dalih penertiban,” katanya, dalam akun Twitter pribadi miliknya, @haikal_hassan, kemarin.

Perlakuan itu menurutnya bukan saja terjadi di DKI Jakarta, melainkan juga berada di seluruh pelosok negeri. “ Bukan hanya di Jakarta dengan sang Gubernur pongah, bahkan di seluruh Indonesia. Siapa biang keladi negara yang sering konflik urusan tanah ini?”

Haikal, lanjutnya, mengatakan ada sebuah laporan di awal Nopember telah ada ekspansi perampasan tanah yang sangat luar biasa. Totalnya mencapai ratusan negara yang merampas, dan dicatat oleh badan dunia PBB, Cina adalah “perampok” tanah terbesar.

“Sebuah laporan di awal November 2014 dari Lund University, Swedia, memberikan gambaran mengerikan tentang ekspansi perampasan tanah. Dari total 195 Negara yang diakui PBB, 126 di antaranya terlibat transaksi perdagangan tanah di mana Cina jadi perampok tanah tersebesar.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version