JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi menghimbau Presiden Joko Widodo agar memperhatikan warga miskin yang kerap menjadi korban penggusuran dan ketidakadilan terhadap tindakan para aparat atau tentara saat berada di lapangan.
Di dalam konstitusi, adalah MS Ka’ban mengatakan bahwa seharusnya aparat atau tentara tidak berlaku demikian. Mereka sebagai alat negara seharusnya merasa memiliki satu sama lain, antara rakyat, aparat, dan tentara.
“Sangat bijak jika Presiden Jokowi memerintahkan TNI-Polri mendukung program PEMRI, menegakkan UU dan peraturan pemerintah, bukan menggusur rakyat. TNI-Polri mikik rakyat, bersatu bersama rakyat. TNI-Polri kuat, negara kuat,” usulnya dalam akun Twitter pribadi miliknya, @hmskaban.
Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga mengingatkan kepada siapapun agar kembali ke sejarah. Bagaimana misalnya terbentuknya tentara atau polisi. Masyarakat pada saat itu justru dapat dikatakan sebagai salah satu pelopor untuk membentuk lembaga pejuang masa penjajahan.
Indonesia tidak dapat ditinggalkan dari dan atau dipisahkan antara rakyat dan TNI-Polri. Sejatinya pula pemerintah melihat hal ini sebagai pemersatu dalam memberikan kesejahteraan.
“Kita merdeka. Jembatan emas untuk memakmurkan rakyat. Bukan menggusur rakyat.” (Robi/voa-islam.com)