CIREBON (voa-islam.com)--Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir mengatakan sebanyak 500 WNI di Suriah telah bergabung dengan kelompok militan Islamic State (IS).
"Kebanyakan mereka ke Suriah melalui negara lain dan alasannya itu mau belajar dan ibadah," kata Rahman saat menghadiri dialog pencegahan paham radikalisme dan ISIS di kalangan pimpinan pondok pesantren dan santri se-Wilayah III Cirebon, Selasa (3/5/2016) seperti dikutip Kompas.
Sementara itu, Ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, Abdul Ghaffar Rozin mengakui tidak sedikit WNI yang memilih bergabung dengan kelompok-kelompok radikal, pasca mengikuti pendidikan di luar negeri.
Sebagai upaya antisipasi, ia meminta pemerintah untuk memverifikasi universitas-universitas luar negeri yang mengajarkan paham radikal. Kemudian, pemerintah juga perlu mengeluarkan larangan untuk belajar di universitas yang mengajarkan paham radikal itu.
"Tidak hanya Timur Tengah, namun Eropa juga banyak WNI yang akhirnya bergabung dengan kelompok radikal," tutur dia.* [Syaf/voa-islam.com]