JAKARTA (voa-islam.com)- Jangan meniadakan sumber agama di dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana menjaga nilai-nilai luhur yang ada dan terkmaktub.
“Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa tiap-tiap nabi yang diutus ke muka bumi tidak untuk menyangkal ajaran yang dibawa oleh nabi yang diutus sebelumnya. Semua nabi yang pernah di utus membawa nilai-nilai luhur berasal dari sumber yang sama, Tuhan Yang Maha Kuasa. Tujuannya adalah menjaga agar gerak sejarah peradaban umat manusia tidak menyimpang dan senantiasa konsisten berlandaskan dan menuju nilai-nilai luhur,” kata Haris Rusly melalui siaran persnya yang diterima voa-islam.com.
Yang berbeda menurutnya hanyalah bahasa dan aksara yang digunakan oleh tiap nabi untuk memasarkan nilai-nilai luhur, yang berbeda hanya lingkungan, sejarah ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh setiap nabi.
Demikianlah, maka umat Islam dijarkan untuk mengimani seluruh kitab beserta nabi dan rasul yang hadir sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW membawa Qur’an.
Hadirnya setiap nabi dan rasul membawa kitab adalah untuk merumuskan situasi dan lingkungan yang sedang dihadapi, serta untuk mendefenisikan hadirnya bentuk baru dari ancaman, tantangan, kejahatan dan kemungkaran yang dilakukan oleh umat manusia. “Hadirnya para nabi juga untuk mendefinisikan kembali kebenaran dan kebaikan berlandaskan pada nilai-luhur, agar selalu adaptif membimbing dan melandasi pertumbuhan sejarah dan peradaban umat manusia.”
Demikianlah, melalui berguru kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kita harus bangkit melalui rumusan yang tepat terhadap ancaman dan tantangan yang dihadapi, serta mengadaptasikan.” (Robi/voa-islam.com)