View Full Version
Rabu, 11 May 2016

Sejak Ahok Menjabat Gubernur, Tensi Anti Cina Meningkat di Daerah Ini

JAKARTA (voa-islam.com)- Sejak naiknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, sedikit banyak yang tidak menyuakainya. Terlebih dengan sikap dan perilakunya yang dinilai kerap mengganggu hubungan antar sesama, baik dengan warga ataupun dengan instansi lainnya.

Ahok, menurut salah satu warga Cina yang telah lama tinggal di Indonesia, atas sikapnya demikia misalnya saja akan menjadi boomerang merusak persaudaraan antara pribumi dengan etnis Cina di Jakarta.

Pribumi seketika, dan perlahan akan naik darah nasionalismenya melihat mantan Bupati Belitung tersebut saat mempunyai banyak ulah.

Saat ini darah-darah pribumi mulai meningkat semenjak Ahok mempunyai banyak ulah,” kata Lius Sungkharisma, Senin (10/05/2016), di Menteng, Jakarta.

Hal ini ia nyatakan karena telah ada cukup bukti. Misalnya saja saat ia  mengunjungi korban penggusuran di kampung Akuarium, dan juga termasuk Luar Batang yang meneriakan anti Cina. “Pada saat saya datang ke sana, warga menolak Cina. Anti Cina di sana terasa. Di sana tidak lagi anti Ahok, melainkan anti Cina. Tapi saya katakana, saya pun anti Ahok,” ungkapnya.

Ia pun juga mengkritik para pendukung Ahok. Ia katakan bahwa sebagai pendukung seharusnya melihat realitas yang ada. Jangan asal saja membela dengan membabi buta. Dan untuk pendukung Ahok ini, ia juga sarankan agar melihat perkembangan warga yang direlokasi ke Rusun.

“Jangan menjadi Gubernur itu memaki-maki orang atau warga. Dan jangan pula lu puji-puji juga saat hal itu tidak harus dipuji. Lu pendukung Ahok, coba datangi Rawa Bebek. Di sana, jangankan warga tidak betah, kambing saja ogah ditempatkan di sana,” sampainya, ke pendukung atau relawan Ahok, Betmen. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version