JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik, Siti Zuhro mengatakan bahwa pemilihan langsung saat ini dilakukan oleh Indonesia sebetulnya tidak masuk dalam ranah substansi di negara. Termasuk bila ingin menciptakan pemerintahan yang baik.
“Tetapi kita terkesima dengan pemilu yang tidak bida diwakilkan itu, harus langsung. Seolah itu adalah segalanya. Jelas tidak substantive. Karena itu baru tataran procedural,” ucapnya, Jum’at (13/05/2016), di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
Selain itu, untuk menyambut 18 tahun reformasi pekan depan, Zuhro menyatakan, salah satunya perjalanan hukum yang ada saat ini pun mengalami kelemahan. Pun dengan hukum perekonomian yang tidak jelas hingga saat ini.
“Kelemahan hukum itu sumbernya dari segala sumber yang ada. Dalam berbisnis pun saat ini tidak ada kepastian hukumnya. Bahkan juga dikatakan kurang,” tambahnya.
Zuhro melanjutkan, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dinilai saat ini masih saja mengancam kenegaraan belum juga menemukan ruhnya seperti apa sistem untuk memberantasnya.
“Ruhnya bagaimana untuk memberantas KKN itu, kita pun terbukti masih berjuang,” sambungnya.
Ia hadir sebagai salah satu pembicara dalam kajian bulanan Muhammadiyah. Hadir pula dua pembicara lainnya, yakni Jimly As-Shiddiqie dan tokoh reformasi, Amin Rais. Adapun tema yang diangkat dalam pengajian bulanan kali ini, Muhammadiyah mengambil tema “18 Tahun Reformasi”. (Robi/voa-islam.com)