JAKARTA (voa-islam.com)- Nawacita yang digaungkan oleh pemerintahan Joko Widodo nampaknya tidak semerdu yang disaksikan. Justru sebaliknya, hal tersebut merupakan musibah dan kesengsaraan bagi bangsa dan negara. Demikian kata tokoh reformasi, Amien Rais.
Saat ini kita disuguhi dengan Nawacita yang indah dan merdu. Terus terang, saat ini justru bukan impian, tapi ini adalah musibah dan kesengsaraan. Dan sengsara dalam politik. Saya setua ini, tidak pernah melihat kekuasaan secara sistemik memecah bangsanya sendiri,” ucapnya, Jum’at (13/05/2016), di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta.
Sebagai contoh ia mengamati bagaimana partai politik yang mempunyai jam terbang cukup tinggi “dihancurkan” oleh oknum. Entah siapa. “Coba lihat Golkar, jam terbangnya itu luar biasa. Begitu pula dengan PPP. Nampaknya ada siluman yang cukup hebat membuat itu. malah di Jombang ulama hampir dibuat retak. Pun dengan PKS, di-push juga,” ungkapnya.
Ia, melanjutkan, maka muncullah musibah-musibah lainnya, selain musibah politik di atas. Ada musibah sosial, yang sebagaiman terlihat antara kaya dan miskin terbuka lebar. Dan trend miskin pun menurutnya meningkat. “Sosial kita kritis, lalu akan menjadi sengsara. Dan ini juga jelas musibah terhadap ekonomi, yang akan sengsara perekonomian kita,” sambungnya.
Ada pula musibah hukum yang menurutnya tidak kalah membuat sengasara. Di mana hukum lebih tajam ke atas dan tumpul ke bawah. “Masak nenek curi semangka curi dihukum 3 bulan. Sedangkan mereka yang main tambang, tidak demikian. Baik-baik saja,” lannjutnya.
Ada lagi menurutnya, yakni musibah dan sengsara pendidikan. Amien, yang juga mantan Pimpinan Muhammadiyah, saat ini pendidikan Indonesia jauh di atas rata-rata. Terendah di Asia, salah satunya dari Vietnam. “Kita nomor 3 dari bawah di antara 49 negara berkembang,” sampainya.
Selain itu, ada pula musibah akhlak, kemanusiaan dan kepemimpinan untuk Indonesia. “Lihat Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang tidak manusiawi dan memiliki pengikut yang luar biasa,” tutupnya.
Namun demikian, Amien merasa yakin dari banyaknya musibah dan kesengsaraan yang dialami oleh bangsa dan negara, suatu waktu Indonesia akan mampu mengatasinya. Dan kuncinya itu adalah bersatunya umat Islam di dalam segi apapun agar tidak ada yang dapat mengalahkan. (Robi/voa-islam.com)