JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat ekonomi dan politik mengatakan bahwa di era reformasi ini, dan ditambah lagi dengan sikap kepemimpinan, Indonesia menurutnya justru semakin buruk. Bahkan lebih dari itu, Indonesia dinilainya semakin berantakan.
Hal ini salah satunya disebabkan oleh pemimpin yang tidak fokus terhadap sistem-sistem.
Pilar-pilar negara sudah lama roboh di era reformasi, dan pemerintahan Jokowi-Kalla menerima kondisi yang buruk, berantakan dan sial. Sementara itu kapasitas dari instrumen Pemerintahannya tidak mampu bekerja sama, terfragmentasi, dan bubar dari sudut pandang sistem bernegara,” demikian kata Salamuddin Daeng dalam siaran persnya, beberapa waktu lalu.
Selain itu, pendapatan negara dari pajak ataupun non pajak ia sebut sebagai indikasi lainnya mengapa bangsa Indonesia anjlok.
“Salah satu pilar ekonomi Joko-Kalla yang roboh adalah sumber pembiayaan negara dan pemerintahan. Penyebabnya adalah penerimaan negara dari pajak dan non pajak yang jatuh semakin dalam dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Padahal pemerintahan ini berambisi menyulap penerimaan berkali kali lipat, lebih besar dari yang sebelumnya.”
Sebagai contoh, penerimaan pajak tahun ini sungguh sangat mengkhawatirkan. “Bayangkan penerimaan pajak pada bulan April 2016 hanya Rp. 98 triliun, menurun Rp.7 trilun dari periode yang sama tahun lalu.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut makin memburuk pada periode-periode mendatang. Target pajak sedikitnya akan merosot Rp. 300 triliun. Penerimaan pajak yang ditargetkan Presiden Jokowo sendiri sebesar Rp.1.822 triliun.” (Robi/voa-islam.com)